Judul :
Purple Prose
Penulis :
Suarcani (@alhzeta)
Penyunting : Midya N. Santi
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN :
9786020614137
Tebal :
304 halaman
Cetakan :
pertama (2018)
Kamu
boleh saja lari dari kenyataan, tapi tidak dariku...
Setelah lama vakum mengarungi
imajinasi buku fiksi, kini aku mulai giat kembali. Kali ini aku menemukan novel
metropop dengan alur yang tak jauh berbeda dengan peliknya kehidupan nyata.
***
Berawal dari kisah
sosok laki-laki bernama Galih yang meniti karier sebagai Sales
and Outlet Operation di salah satu perusahaan provider di Jakarta. Promosi
jenjang karier membawanya ke pulau Dewata yang menyimpan beragam luka. Tentang
dunia gelap masa lampau yang (hingga kini) belum ada ending-nya. Meski dikekang oleh sang mama agar tak menerima promosi
jabatan tersebut, Galih yakin untuk melangkah ke tanah Bali. Rentetan rasa
khawatir pun berkecamuk dalam jiwa, namun apa daya, ini peluang emas baginya.
Seakan menjadi rumah
kedua, Galih mengubah suasana kantor menjadi lebih tertata. Sebelum Galih
datang, sales admin perempuan bernama Roya sering menjadi korban bully dari rekan kerjanya. Atas motivasi
dan butiran cinta dari hati Galih, Roya pun bermetamorfosa menjadi gadis
optimis dan penyayang. Tak menunggu waktu lama, keduanya pun larut dalam sebuah
hubungan serius. Mulanya Roya merahasiakan hubungan mereka dari penghuni kantor
dan keluarganya, namun berkat ketulusan Galih keduanya sepakat untuk meraih
jenjang yang lebih.
Hancur! Ketika
selangkah lagi Galih akan berhasil melamar Roya, kisah masa silamnya muncul ke
permukaan. Debu-debu hitam beterbangan menyesakkan dada. Lebih parahnya lagi, Roya
dan keluarganya terlibat dalam balutan tinta kelam kehidupan Galih yang
pahit-dulu. Kekhawatiran mama Galih pun nyata, hingga beliau kembali memaksa Galih
untuk lari dari kenyataan -menjadi pengecut dan lari dari tanah pulau Bali.
Pikiran yang jernih
adalah kekuatan. Galih pun berusaha mencari jalan terbaik untuk dirinya
sendiri, Roya, teman masa kelam, dan adik Roya (yang ternyata terlibat dalam
skandal buruk bersamanya). Entah seburuk apa hubungan Galih dan adik Roya,
hingga gadis itu mengancam Galih dengan benda tajam dan berniat mengakhiri
hidup Galih. Tentu saja keluarga Roya tak merestui hubungan mereka. Sekedar
menginjakkan kaki di tanah pekarangan pun membuat orang tua Roya naik pitam.
Roy, sahabat di masa
lalu yang sedikit demi sedikit mulai berbenah menyarankan Galih untuk lenyap
dari kehidupan di Bali. Sang mama bahkan memaksa Galih untuk resign dari pekerjaan jika atasan tak
mengizinkan. Namun gelora cinta pada Roya belum surut. Galih sudah melabuhkan
hatinya untuk gadis berlesung pipi itu. Akankah mereka tetap menikah?
***
Kisah
ini membawaku beranjak mengingat pengalaman internship
job yang kugeluti beberapa waktu lalu di bidang yang sama dengan Galih dan
Roya. Dunia kantor yang abstrak dan penuh drama. Pun kisah cinta mereka yang
tak jarang ditemui dalam real life.
Serta persahabatan Galih dengan teman-teman masa kelamnya yang tak hanya berada
dalam dongeng. So, inilah beberapa
penemuanku setelah tuntas membaca halaman terakhir novel ini:
1. Persahabatan itu abadi
Baik
dan buruknya tingkah laku sahabat kita akan terus membawa dampak bagi kita.
Hanya satu kata yang bisa menyelamatkan diri dari genggaman kisah pilu bersama
sahabat, yaitu “berbenah”. Sejauh apapun kita menghindari kehidupan sahabat,
jika tidak mau berubah kita akan terus larut dalam jeratnya, entah itu manis
atau pahit.
2. Dunia kerja memang unik
Manusia-manusia
yang berada dalam suatu lingkaran pekerjaan akan membentuk sebuah rantai.
Rantai tersebut berisi macam-macam karakter penghuni di dalamnya. Wajar saja
jika ada yang berkuasa, ada yang tertindas, ada yang hanya diam, dan ada yang
seolah tiada. Namun bagaimana pun bentuknya, rantai tersebut akan mengisahkan
cerita berharga.
3. Cinta seringkali rumit
Jika
kamu berani mencintai, kamu juga harus berani ditinggalkan. Bukan cinta jika
sejoli belum menemukan jalanan terjal.
And
the last, enjoy the book now!
Posting Komentar
Posting Komentar