Expo UKM Istimewa (Dokpri) |
Apabila sejak awal kita tahu di mana kita berada, dan tahu pula ke mana arah yang akan kita tuju, maka kita dapat, memutuskan dengan baik apa yang seharusnya kita kerjakan serta bagaimana kita harus melakukannya. (Abraham Lincoln)
Aku menyukai tantangan
dan hal baru. Berawal dari kehidupan mahasiswa yang stagnan berputar pada
lingkaran kelas, nongkrong, organisasi, seminar, dan menghamburkan sumber daya.
Berlanjut pada out of the comfort zone,
aku memilih bisnis sebagai pelarian positif. Bukan berlatar belakang mata
kuliah entrepreneurship, it’s pure
kemauan aku. Salah satu dosen pernah memberikan pertanyaan:
“Mbak Latifah, pilih
kemampuan atau kemauan?”
“Kemampuan dong, Pak.”
“Kurang tepat. Kemauan
akan mempengaruhi kemampuan. Percuma mampu kalau tidak mau melakukannya.”
Well,
hampir 2 tahun menjalani bisnis mikro di bidang fashion khusunya outfit dan hijab membuatku banyak
belajar. Sebagai entrepreneur, aku
harus melakukan beragam pekerjaan, mulai dari produksi, packing, stok opname, hingga laporan keuangan. Yang paling berkesan
sih saat down lantaran human error. Setelah menyerahkan list orderan (di toko kain), aku duduk
santai sambil memantau pesanan online. Seperti biasa, tanpa cek ulang langsung
menuju kasir. Shock saat Mbak kasir
menyebutkan nominal yang harus kubayar.
“Mbak, kok dua kali
lipat? Biasanya nggak segini. Aku cek dulu ya.”
Dengan dibantu Mbak
kasir, I find the problem. Ada
beberapa kain yang salah potong, FYI beda jenis kain beda harga dong. Ternyata
ada karyawan baru yang belum paham masalah kain. Sialnya, manager toko tidak memberikan win-win
solution. Aku tidak bisa menukar kainnya, it’s mean that harus membayar utuh—sesuatu yang tidak aku
butuhkan--. Kerugian mencapai ratusan ribu rupiah.
Beberapa hari berduka
menyebabkan tingkat semangat turun drastis. Sempat merasa kecewa berat, namun
akhirnya harus memafkan. Ikhlas. Atas support
keluarga dan teman aku bangkit kembali. Boom!
Tak disangka orderan justru naik tanpa aba-aba. Kesungguhan adalah kunci.
Berikut beberapa
keuntungan yang aku rasakan saat menjalani bisnis di usia muda:
- Waktu Kerja
Fleksibel
Sebelum
berbisnis, aku pernah mengambil kerja part
time. Meski paruh waktu, bekerja membuat kegiatan study-ku mengalami gangguan. Tidur larut, bangun kesiangan,
konsentrasi berkurang saat berada di kelas cukup menghambat prestasi. Kondisi
jauh berbeda sejak aku memutuskan untuk memulai bisnis. Bisnis yang 70%
menggunakan sistem online itu tak mengganggu aktivitas belajarku. Aku memiliki
kendali penuh atas ruang kerjaku sendiri. Bahkan aku masih bisa melakukan hobi
dan quality time bersama sahabat.
- Disiplin:
Kolaborasi Smart Working VS Hard Working
Berbisnis
membuat kita lebih disiplin? Yes right!
Smart working adalah kompenen utama suatu keberhasilan. Kita akan belajar
menjemput peluang, mematangkan konsep, dan evaluasi. Sementara hard working didapatkan dari eksekusi
bisnis yang direncanakan. Dengan disiplin dan kolaborasi keduanya, kita akan
meraih hasil yang baik.
- Menambah
Cabang Lingkaran Sosial
Berdasarkan
pengalaman pribadi, berinteraksi dalam lingkup bisnis akan membuka akses
lingkaran sosial. Tak melulu soal urusan bisnis, bahkan aku menemukan keluarga
baru hingga partner diskusi akademik.
Double benefit yang menggembirakan.
- Belajar
Dalam Berbagai Bidang
Secara
tidak langsung aku bisa mempelajari sesuatu yang baru dan bermanfaat dari
bisnis kecil ini. Aku mulai menyusun laporan keuangan yang lengkap dan rapi
dari workshop, sharing antar pengusaha, dan secara otodidak. Tak hanya itu, kini aku
mulai menguasai skema diskon dan minimalisir kesalahan produksi.
Namun
di luar sisi positif tersebut, menjadi pengusaha juga harus siap menghadapi
segala risiko. In case of me, pada
suatu hari aku berada pada titik orderan cukup banyak, tenaga dan waktu
terkuras habis, namun tidak diimbangi dengan laju profit yang signifikan. Kala
itu ada dua pilihan terbaik, merekrut karyawan agar lebih tertata atau off. Dengan berat hati aku memilih off sementara waktu (sampai sekarang
sih).
Pemerintah dipastikan dapat menghambat kewirausahaan jika mereka terlalu banyak campur tangan, tetapi pemerintah juga dapat menghambat kewirausahaan jika mereka terlalu sedikit campur tangan.
---Dani Rodrik, One Economics, Many
Recipes, 2007
Expo UKM Istimewa |
Don’t
worry, teman-teman yang sedang merintis bisnis jangan
patah semangat. Kini Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta menawarkan berbagai
fasilitas bagi mitra bisnisnya. Salah satunya adalah Expo UKM Istimewa yang
berlangsung tanggal 14-16 Februari 2019 di gedung PLUT-KUMKM DI Yogyakarta. Selain
menyajikan pameran UKM, Dinas Koperasi juga memberikan workshop gratis seputar entrepreneur
yang bisa diikuti oleh kalangan umum. Dengan adanya seminar dan workshop
seperti ini kita bisa leluasa sharing
bersama pegiat UMKM lain dengan mudah.
Wah keren,punya pengalaman wira usaha selagi muda. Yuk dilanjut....😀
BalasHapusAsyik. Lanjutkan 😄
HapusWow ternyata Mbak Latifah sudah jadi entrepreneur, kapan mau on lagi? Ayo jangan kelamaan off-nya, he, he, he.
BalasHapusSegera Mbak :D
Hapusbersyukur dan patut berbangga,, menjadi entrepreneur muda gk gampang, semangat kaka
BalasHapusIya kak. Tambah pengalaman, jadi tahan banting
HapusWah hebat mba, masih muda tapi pemgalamannya dah banyak. Aku malah belum pernah berwirausaha...pernah patungan rental motor sama teman kuliah, tpi bubar...sad ending
BalasHapusSemangat Mbak. Justru kegagalan itu yang membuat kita lebih tangguh
HapusSaya sangat setuju dengan artikel ini, sebagai pengusaha kita harus memiliki mental baja dan bekerja keras.
BalasHapusUkuran Pamflet
Semangat wirausaha Kak
Hapus