Apakah kamu follow akun Instagram MPR Indonesia?
Ya, mungkin sebagian besar dari kita belum mengikuti akun @mprgoid Padahal akun resmi seperti ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Misalnya informasi tentang 4 pilar MPR, 10 pimpinan MPR, dan aktivitas tertentu yang perlu diketahui masyarakat.
Lalu, kamu pernah dengar Netizen Gathering MPR? Baiklah aku jelaskan sedikit. Netizen gathering merupakan event yang diadakan oleh MPR untuk menyaring aspirasi dari netizen. Event ini berbentuk diskusi yang melibatkan perwakilan dari MPR dan blogger serta influencer sebagai bagian dari netizen.
Beruntung tanggal 17 Desember 2022 lalu aku berkesempatan mengikuti netizen gathering MPR Jogja. Acara dimulai pukul 13.00 WIB di hotel Porta by Ambarrukmo. Sekira 20 orang blogger dan influencer memenuhi ruang meeting dan bersiap ikut diskusi.
Acara ini dibuka oleh Ibu Siti Fauziah S.E., M.M, Plt. Deputi Administrasi sekaligus Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi. Selanjutnya sambutan oleh Mbak Indah Julianti selaku perwakilan dari blogger Jogja. Setelah itu ada sedikit pemaran dari Ibu Titik (sapaan akrab Ibu Siti Fauziah) dan Bapak Muhammad Jaya S.IP, M.SI (Plt. Kepala Biro Sumberdaya Manusia) tentang konten instagram MPR.
Publikasi Sosial Media MPR Belum Baik
Ibu Titik dan Bapak Jaya mengakui jika konten instagram resmi MPR belum bisa menggugah perhatian dari masyarakat. Terbukti saat ini jumlah likes dan komentar di akun @mprgoid masih sedikit. Hal ini menjadi PR bagi Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR, khususnya tim sosial media.
Aku sebagai netizen juga jarang update informasi dari akun instagram MPR, padahal aku sudah follow. Menurutku, konten foto dan video yang diunggah terlalu formal sehingga kurang menarik minat followers. Bahkan akun tersebut jarang mengunggah konten video Reels, padahal netizen zaman now lebih tertarik dengan IG Reels.
Bapak Jaya mengakui, ada tantangan besar dalam proses pembuatan konten instagram. Jika kontennya menyinggung atauran atau undang-undang, pembaca bisa salah tafsir. Oleh karena itu tim sosial media MPR harus pandai dan berhati-hati dalam memberikan informasi.
Dari segi konten gambar, desain sudah bagus dan mudah dimengerti. Namun dari sisi tulisan, banyak konten tulisan yang terlalu ilmiah, kurang santai, dan terlalu banyak kata. Mungkin konten tulisan akan menarik bagi audiens yang suka membaca. Faktanya ada istilah “Indonesia darurat membaca” yang artinya masyarakat kita lebih suka konten visual daripada tulisan.
Saran Untuk Instagram MPR RI
Acara inti gathering ini adalah diskusi perwakilan MPR dengan blogger dan influencer Jogja. Satu per satu blogger dan influencer dimintai pendapat, saran, dan tanggapan mengenai instagram MPR.
Sebagai copywriter, aku langsung to the point menyoroti kalimat di dalam gambar dan caption postingan MPR. Aku memberikan saran agar postingan carousel (gambar multiple) dilengkapi dengan judul ala copywriting. Judul yang kumaksud adalah judul yang mengundang penasaran audiens.
Misalnya postingan postingan carousel di bawah ini bisa dipercantik dengan judul gambar ala copywriting.
Salah satu postingan MPR |
Judul: Taukah kamu? Laut Punya Peran Untuk Pembangunan Bangsa
Aku juga menyarankan agar kalimat pertama pada caption dibikin menarik. Kalau bahasa copywriting-nya sih bikin headline yang mematikan. Jadi kalimat pertamanya dibikin kalimat tanya, fakta mengejutkan, atau kalimat yang mengundang penasaran.
Ringkasan Diskusi Netizen Gathering MPR
Peserta Netizen Gathering MPR |
Menakjubkan! 20 orang blogger dan influencer yang hadir menyampaikan saran yang berbeda-beda. Bahkan satu orang bisa menyampaikan lebih dari satu ide. Menariknya, Ibu Titik dan Bapak Jaya antusias menanggapi di sela diskusi siang itu.
Baiklah, aku akan merangkum saran dan tanggapan dari blogger dan influencer Jogja untuk instagram MPR RI.
Konten Reels
Saat ini mayoritas konten instagram MPR hanya berbentuk foto dan gambar. Sementara pengguna instagram cenderung suka nonton video. Tak heran jika beberapa blogger Jogja menyarankan tim sosial media MPR memperbanyak konten video untuk postingan Reels.
Sementara itu, alogaritma Instagram cenderung berpihak pada konten Reels. Terbukti, konten Reels bisa muncuk di explore non followers dari akun yang mengunggah suatu video Reels. Aku sendiri senang dengan fitur ini karena postingan Reels-ku berpotensi dilihat oleh pengguna instagram yang tidak follow akunku. Views dari Reels biasanya juga cepat naik dibandingkan konten foto di IG feed.
Netizen Bertanya MPR Menjawab
Bisa dilihat sendiri, banyak konten foto IG feed MPR yang sepi pembeli. Eh maksudnya sepi interaksi. Padahal akun resmi seharusnya menjadi rujukan utama jika pengguna instagram mencari suatu informasi.
Nah, dari kacamata blogger Jogja, tim sosial media MPR harus membuat konten yang menarik followers untuk terlibat. Misalnya konten netizen bertanya MPR menjawab, kuiz, Giveaway, dan lain sebagainya.
Live IG MPR
Ada saran dari salah satu blogger agar MPR membuat live IG berisi explore suasana gedung MPR, siaran langsung event yang berkaitan dengan MPR, talkshow, dan lain sebagainya.
Itulah pengalaman menyenangkan bersama teman-teman blogger dan perwakilan MPR. Semoga kedepannya akun instagram MPR bisa menjadi lebih baik dan dekat dengan masyarakat.
Posting Komentar
Posting Komentar