Hutan Pinus Asri Mangunan Jogja - Doc: Latifah
Pernahkah kamu berlibur ke hutan pinus? Faktanya, manfaat hutan pinus tak hanya sebagai paru-paru dunia saja. Ya, saat ini banyak hutan pinus yang dibuka untuk umum, salah satunya sebagai objek wisata. Sebagai contoh yaitu hutan pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. Ada beberapa hutan pinus yang sudah akrab di telinga wisatawan.
Misalnya hutan pinus asri yang menawarkan pemandangan hutan alami dihiasi spot foto dan jembatan kayu. Area hutan ini cukup luas sehingga bisa menampung wisatawan rombongan. Tiket masuknya juga murah meriah. Jika beruntung, kamu akan disuguhi dengan penampilan musik dari warga lokal.
Lahan Tandus Disulap Jadi Hutan Pinus
Awalnya kawasan hutan pinus Mangunan berupa lahan tandus, lalu direboisasi. Perintis awal yaitu Purwo Harsono, ketua Koperasi Notonowo Bantul. Pengembangan dimulai dari dorongan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2014 saat kunjungan kerja.
Proses reboisasi dan pengembangan awalnya memang tidak mudah. Penanaman pohon dijadwalkan setiap musim penghujan. Sementara tempat yang terindikasi sumber air ditanami pohon gayam agar tetap lestari. Bersamaan dengan itu, beliau melakukan edukasi kepada warga sekitar tentang menjaga hutan. Tantangannya, banyak warga yang belum paham fungsi hutan dan enggan gotong royong dalam reboisasi serta pengembangan hutan wisata.
“Kami ceritakan bagaimana hutan itu menjadi tempat jasad yang lain untuk hidup, seperti flora dan fauna, yang akhirnya ada hubungan sinergis antara masyarakat dan hutan itu sendiri. Jadi ketika hutan dirusak, otomatis sumber air hilang, manfaat-manfaat lain juga hilang,” terang Purwo. (Dikutip dari harianjogja.com)
Ketika
sudah terbentuk kolaborasi antar warga dan pemerintah daerah, Purwo Harsono
berhasil mengembangkan hutan pinus reboisasi menjadi destinasi wisata. Tahun
2017 pun objek wisata pinus Mangunan mulai dikenal luas. Pada tahun itu
tercatat sekira 2 juta pengunjung dalam satu tahun. Nah, sekarang hutan wisata
ini sudah dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Purwo pun menerima penghargaan
Kalpataru 2021 kategori Perintis Lingkungan.
Ragam Manfaat Hutan Pinus
Keindahan Hutan Pinus - Doc: Latifah
Ternyata di balik keindahannya, manfaat hutan pinus juga sangat beragam. Mayoritas bagian dari pohon pinus bisa dimanfaatkan secara ekonomi, estetika, hingga kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat pohon pinus yang bisa membantu masyarakat:
Manfaat Hutan Pinus Bagi Lingkungan
Seperti manfaat hutan pada umumnya, pinus juga menjadi sumber oksigen terbaik bagi makhluk hidup. Jika dibandingkan dengan tumbuhan lainnya, perawatan pohon pinus juga terbilang mudah.Pohon pinus hanya membutuhkan asupan air dan sinar matahari yang cukup. Sementara pemupukan dan pemangkasan bisa dilakukan secara berkala.
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa akar pohon pinus juga bisa memperkuat tanah dan meningkatkan ketahanan dari geseran tanah. Dampak positifnya, tanah di sekitar pohon pinus akan lebih stabil sehingga meminimalisir longsor. Tak heran jika tumbuhan ini cocok dijadikan tanaman reboisasi. Dengan kata lain, cara tanamnya mudah, manfaatnya berlipat ganda.
Manfaat Hutan Pinus di Sektor Ekonomi
Hutan pinus bisa menjadi tempat healing, area foto, venue acara outdoor, hingga area camping. Pengunjung akan merasa senang dengan nuansa hutan yang pohonnya indah. Bahkan daun-daun guguran pohon pinus yang kering juga tak nampak seperti sampah. Malah bisa dijadikan properti foto ala hutan saat pre wedding atau foto produk.
Jika objek wisata hutan pinus sudah berkembang seperti kawasan hutan pinus asri dan hutan pinus pengger di Jogja, pemasukan daerah pun akan naik. Sementara masyarakat di sekitarnya kecipratan dapat lapangan kerja sebagai penjaga tiket, penjaga parkir, dan tim kebersihan. Tak hanya itu saja, warga lokal juga difasilitasi dengan food court sehingga bisa berjualan makanan dan minuman di area wisata.
Manfaat Pohon Pinus Untuk Industri
Bunga Pinus - Doc: Pixabay brittywing
Secara estetika, pohon pinus memiliki batang menjulang yang bisa mencapai 40 meter. Bentuk daunnya juga unik, mirip pohon cemara. Bunganya pun cantik. Tak jarang bunga pinus ini dijadikan hiasan untuk home decor atau properti foto produk. Tentu hal ini bisa menjadi nilai tambah untuk lingkungan sekitar.
Kayu pinus cocok digunakan sebagai bahan perabotan rumah karena sifatnya yang ringan. Selain itu juga bisa digunakan untuk korek api, pulp, dan kertas serat panjang. Jika sudah diolah dan dicampur dengan bahan lain, kayu pinus juga bisa menjadi kertas seperti yang kita gunakan sehari-hari.
Manfaat
getah pinus juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dilansir dari perhutani dot
co dot id, sadapan getah pinus akan menghasilkan gondorukem yang merupakan
bahan baku industri lanjutan. Gondorukem ini bisa digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kertas, keramik, plastik, cat, farmasi, hingga kosmetik.
Ancaman Kebakaran Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan - Doc: Pixabay Ylvers
Sayangnya, keindahan hutan di Indonesia masih dihantui oleh potensi kebakaran yang merugikan. Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama Januari hingga pertengahan Juni 2023 mencapai 28.019 hektar dan melepaskan 2,84 juta emisi karbon dioksida. Sementara 3 provinsi tertinggi karhutla yaitu NTT, Kalimantan Barat, dan Lampung.
Oleh karena itu kebakaran hutan pinus atau hutan wisata seperti kawasan Mangunan juga patut diwaspadai. Penyebab kebakaran hutan sendiri bisa dibagi dua, alami dan ulah manusia. Penyebab kebakaran hutan alami bisa disebabkan oleh kilat yang menyambar pohon, letusan gunung berapi yang menebarkan api, hingga gesekan ranting tumbuhan kering yang menimbulkan panas dan api. Sementara ulah manusia yang mengakibatkan kebakaran hutan yaitu kelalaian terhadap percikan api, listrik, api unggun, dan penebangan pohon tanpa kontrol yang serius.
Tak
main-main, dampak kebakaran hutan bisa mengancam ekosistem dan kesehatan makhuk
hidup. Saat terjadinya kebakaran, kabut
asap bisa memengaruhi pernafasan makhluk hidup di sekitarnya. Selanjutnya pohon
dan binatang di dalammnya akan mati, otomatis ekosistem terganggu. Cadangan air
di dalam tanah dan pasokan oksigen juga akan menurun drastis.
Dampak Kebakaran Hutan - Doc: indonesiabaik.id
Strategi Perawatan Hutan Wisata
Indonesia merupakan negara dengan hutan hujan tropis terbesar ke-3 di dunia. Artinya flora dan fauna di dalamnya juga lebih beragam. Struktur vegetative di dalamnya juga unik, ada lapisan pohon yang termasuk kanopi, lapisan bawah, lapisan Semak, dan permukaan tanah. Curah hujannya juga terbilang tinggi, sehingga musim kemaraunya cenderung pendek.
Menariknya, hutan hujan tropis bisa memproduksi oksigen sekira 25 hingga 30 persen dari perputaran oksigen di dunia. Hutan juga melindungi dari banjir, menstabilkan tanah, dan menjadi rumah bagi aneka satwa.
Hanya #UntukmuBumiku , masyarakat harus selalu menjaga hutan dan ekosistem di dalamnya. Menurutku, bukan hanya hutan hujan tropis yang wajib dijaga, tetapi juga hutan wisata seperti kawasan pinus Mangunan. Lalu bagaimana strategi agar hutan wisata tetap lestari dan terhindar dari kebakaran?
Pertama, kita sebagai wisatawan harus selalu menjaga kebersihan. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan memetik bunga atau daun tanpa seizin pengelola, dan jagalah tanaman di sekitarmu. Banyak nih kasus wisatawan yang sengaja menginjak rumput atau tanaman hias, bahkan memetik bunganya. Jangan sampai, yaa…
Kedua, pengunjung dan pengelola diharapkan tidak merokok di kawasan hutan. Meski alam terbuka, ada potensi sisa batang rokoknya masih memercikkan api, lho. Tahan sebentar saja saat berada di kawasan hutan pinus. Kita tahu, hutan pinus juga rentan terbakar karena banyak daun dan bunga kering yang berserakan. Jika ada percikan api sedikit saja bisa langsung menjalar tanpa ampun.
Ketiga, khusus untuk pengelola nih. Sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas bakar sampah atau bakar barang di kawasan hutan pinus. Pengelola bisa menyediakan tempat sampah yang disekat sesuai jenis sampahnya. Untuk sampah organik bisa ditimbun atau diolah menjadi pupuk. Sementara sampah anorgaik bisa dipilah ulang. Nanti hasilnya bisa didaur ulang, dimanfaatkan ulang, atau dijual ke bank sampah.
Satu lagi, jika pengelola membuka area hutan pinus untuk camping, pastikan ada petugas jaga malam. Wisatawan camping kan suka membuat api unggun atau memasak makanan dengan alat grill. Petugas bisa cek berkala di area camping untuk memastikan tidak ada api saat wisatawan sedang beristirahat.
Camping di Hutan Wisata -Doc: Pixabay LUM3N
Sebagai wisatawan cerdas, yuk mulai #BersamaBergerakBerdaya ! Strategi sederhana seperti yang aku tulis di atas akan membawa dampak besar bagi kelestarian hutan dan ekosistem di dalamnya.
Yuk
#BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!
Setuju sih, wisatawan harus selalu menjaga kebersihan dgn cara buang sampah pada tempatnya. Kita bisa mulai dari diri sendiri dan saling mengingatkan
BalasHapusBener mbak. Saling mengingatkan agar kelestarian alam terjaga.
Hapus