Upaya Jaga Lahan Gambut Dari Kebakaran Hutan Mengerikan

Posting Komentar

 

menjaga hutan
Keindahan Hutan -Doc: latifah kusuma

Nggak terasa ya, udah Agustus aja. Dimana-mana ada peringatan hari kemerdekaan dong. Ada jalan sehat, senam, berbagai lomba unik, hingga pentas seni dan budaya. By the way, sebenarnya Indonesia udah “merdeka beneran” belum sih? Kalau menurut aku pribadi udah merdeka, tapi masih banyak PR yang harus diselesaikan.

Yaps, ngomong-ngomong soal merdeka, ternyata Indonesia belum merdeka dari kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), lho. Salah satu yang dampaknya mengerikan adalah kebakaran lahan gambut. Kebetulan hari Jumat (11/08) lalu, aku mengikuti online gathering bersama Eco Blogger Squad. Gathering kali ini temanya menarik, yaitu “#BersamaBergerakBerdaya Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan.”


Kebakaran hutan
Doc: materi online gathering 


Apa Itu Lahan Gambut?


Semoga masih ingat definisinya, ya. Gambut adalah lahan basah yang terbentuk dari timbunan material organik. Nah material organik ini berasal dari pohon, dedaunan, rerumputan, lumut, dan jasad hewan yang terdekomposisi sempurna selama ribuan tahun hingga mengendap tebal. Bisa dibayangkan dong, terbentuknya lahan gambut ini membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Karakteristik lahan gambut itu seperti spons. Strukturnya bisa menyerap dan menyimpan air dalam jumlah banyak selama rentang waktu yang lama. Dengan kata lain, lahan ini akan tetap basah dan subur selama bertahun-tahun. Lahan ini juga bisa menjadi pengendali banjir, habitat makhluk hidup, hingga pengendali kestabilan iklim global. Sayangnya karakteristik gambut akan berubah seiring dengan adanya aktivitas negatif seperti karhutla, pembuatan saluran drainase, atau penambangan.

Indonesia sendiri memiliki lahan gambut yang luas, sekira 22,5 juta hektar. Untuk sebaran paling luas ada di pulau Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi. Secara global, lahan gambut ini mencapai setengah dari luas lahan basah di dunia dan menutup 3% total luas permukaan bumi. Jadi hampir tiap negara memiliki lahan gambut.


Inilah Ragam Manfaat Gambut


Setimpal dengan proses terbentuknya yang lama, lahan gambut memiliki banyak manfaat:


Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau


Sesuai karakteristiknya, gambut bisa menampung air sebesar 450-850 persen dari bobot keringnya. Dengan kata lain lahan ini menjadi tandon air yang bisa diandalkan. Jika sudah terdekomposisi, lahan gambut juga mampu menahan 2 hingga 6 kali lipat berat keringnya. Otomatis cadangan airnya melimpah dan bisa mengurangi dampak musim kemarau.


Menambah nilai ekonomi masyarakat


Tumbuhan dan binatang di dalam lahan gambut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber bahan pangan atau sumber penghasilan. Tapi ingat, pilih tumbuhan dan hewan yang mudah dibudidayakan, jumlahnya masih banyak, dan tidak termasuk “langka”, ya. Pastikan sumber daya yang diambil tidak melanggar aturan pemerintah atau membahayakan makhluk hidup lainnya.


Habitat untuk melindungi keanekaragaman hayati


Jangan salah, lahan gambut juga menjadi rumah yang aman untuk berbagai flora dan fauna. Bahkan beberapa flora dan fauna di dalamnya sudah membentuk ekosistem yang saling menguntungkan, atau bisa dibilang berperan menjaga lahan gambutnya juga. Oleh karena itu, gambut harus selalu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.


Menjaga perubahan iklim


Gambut menyimpan cadangan karbon yang sangat banyak. Bahkan jumlahnya mencapai 2 kali lipat dari cadangan karbon di hutan seluruh dunia. Ketika lahan gambut terganggu (dikeringkan, kebakaran, alih fungsi lahan), maka akan cadangan karbon akan terlepas ke udara. Akibatnya karbon tersebut berubah jadi emisi gas rumah kaca.


Kebakaran Hutan yang Mengerikan


Kebakaran hutan Indonesia
Doc: materi online gathering

Pantau Gambut menemukan 5.030 titik panas selama bulan Januari hingga Mei 2023. Selam aitu juga ada 29 titik lokasi karhutla yang patut diwaspadai. Ribuan titik panas dan puluhan karhutla selama 5 bulan terbilang angka yang besar. Bagaimana tidak, kebakaran hutan tak hanya berdampak pada rusaknya lahan, tetapi juga ekosistem makhluk hidup dan kesehatan manusia.

Menilik ke belakang, Indonesia sebagai negara tropis memang sudah langganan kena dampak kebakaran hutan dan lahan. Sebut saja kebakaran hutan dan lahan gambut tahun 2015 yang terjadi di 32 provinsi. Tak tanggung-tanggung, karhutla ini menyapu lahan seluas total 2,6 juta hektar. Lokasi paling terdampak yaitu Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua.

Berbicara tentang penyebab karhutla, tentu tak bisa dipukul rata karena ulah manusia. Bisa juga karena faktor alam. Untuk faktor alam, misalnya petir, letusan vulkanik, cuaca, dan iklim. Untuk faktor manusia, misalnya alih fungsi lahan, api unggun, puntung rokok, hingga perburuan menggunakan senapan. 


Dampak Kebakaran Lahan Gambut


Dampak kebakaran hutan
Doc: materi online gathering

Dampak terbesar bagi manusia tentu saja kanut asapnya, friends. Beberapa kali mendengar keluhan teman yang tinggal di Kalimantan kesulitan beraktivitas terdampak kabut. Bayangkan saja, kalau kabutnya tebal jarak pandang jadi sempit. Mau bepergian dengan kendaraan jadi susah. Belum lagi orang-orang yang ada jadwal penerbangan, pesawat pasti delay.

Selanjutnya dampak yang berkaitan dengan lingkungan. Kalau lahan gambut, dampaknya besar. Lahan akan kesulitan menyimpan air. Otomatis cadangan air dalam tanah juga berkurang. Fungsi mengendalikan banjir akan berkurang. Belum lagi masalah ekosistem yang terganggu. Pohon-pohon terbakar, artinya karbon dioksida berkurang. 

Binatang yang hidup di lahan gambut juga akan menjadi korban. Bisa jadi ikut terbakar, kehilangan tempat tinggal, dan kehilangan sumber kehidupan. Jika keadaan sudah parah, bisa jadi binatang-binatang tersebut akan masuk ke perkampungan dan mengganggu aktivitas warga.

Dampak lainnya, aktivitas warga sekitar terganggu. Misal area kebakaran melebar ke lahan garapan petani, mata pencarian warga jadi hilang. Sementara proses membuka lahan baru tak semudah membalikkan telapak tangan. Mau bekerja di ranah industri juga tak bisa secepat kilat.

Dari online gathering bersama #EcoBloggerSquad kemarin, kak Lola Abas, koordinator nasional Pantau Gambut yang merupakan narasumber juga mengingatkan bahwa api kebakaran di lahan gambut bisa menyebar hingga kedalaman tanah 4 meter. Walaupun di permukaan lahan api sudah paham, tetapi di dalamnya masih bisa menyala. Ternyata dampak karhutla memang mengerikan, ya. 


Upaya Menjaga Hutan Indonesia


Mencegah karhutla
Doc: materi online gathering

Lalu, bagaimana cara kita ikut menjaga hutan? Pertama, sosialisasikan peduli hutan, penyebab dan dampak kebakaran hutan kepada siapapun. Misalnya kepada mereka yang masih sering berburu satwa yang dilarang. Di daerahku masih banyak nih berburu binatang hutan, pakai senapan pula.

Kedua, mulai peduli lingkungan saat berada di kawasan hutan. Misal lagi camping atau pergi ke hutan wisata nih. Pastikan tidak meninggalkan api unggun atau api memasak yang masih menyala. Sebisa mungkin juga stop merokok saat di kawasan hutan. Ingat ya, api kecil akan menjadi manfaat, tapi api besar akan menimbulkan bahaya.

Ketiga, jika kamu berada di lingkungan pemerintahan pusat, yuk mulai ikut menyumbangkan ide untuk perumusan kebijakan terkait hutan dan lingkungan. Nggak harus memaksa idenya diterima, tapi jika memungkinkan untuk memberi saran, gunakan kesempatan itu sebaik mungkin. 

Keempat, jika kamu adalah pengusaha di sektor perkebunan. Pastikan alih fungsi lahan sudah memenuhi syarat dan tidak melanggar hukum, ya. Cara alih fungsinya jiga harus dilakukan dengan tepat. Misalnya tebang pilih, tidak sembarangan membuat saluran air, dan tetap mengupayakan reboisasi. 

Kelima, kalau kamu bekerja di ranah lapangan (hutan) atau tinggal di daerah dekat hutan. Yuk mulai awasi keadaan sekitar! Kenali tanda-tanda dan penyebab karhutla. Jika ada yang mencurigakan segera lapor kepada pihak yang berwenang. Dengan demikian penanganan kebakaran hutan akan semakin maksimal. 


Tantangan menjaga hutan
Doc: materi online gathering

Menurut kamu, apa lagi yang bisa kita lakukan untuk menjaga hutan agar merdeka dari karhutla?

Oh iya friends, kamu juga bisa ikut menjaga hutan bersama Team Up For Impact (TUFI) di https://teamupforimpact.org . Semoga sekecil apapun langkah kita akan menjadi dampak luar biasa untuk kelestarian alam, ya!


Referensi:

Materi online gathering Eco Blogger Squad 

Pantau Gambut

Lindungihutan.com

Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

Posting Komentar